Mengenal Ponpes Darul Qur'an Wal Hadist Sekotong Lombok Barat.

Tgh.Muna'am Pimpinan Ponpes Darul Quran Wal Hadist Sekotong Lombok Barat

Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal Hadist (Ponpes DQH) merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Kecamatan Sekotong.

Ponpes ini dirintis pada tahun 1998 oleh seorang tokoh agama (tuan guru) kelahiran Dusun Telaga Lebur bernama Tgh.Muna'am atau Tuan Guru Na'am.Beliau ini merupakan alumni Ponpes Ar-Raisyah Sekarbela Kota Mataram.

Setelah puluhan tahun nyantri di Sekarbela,beliau tidak langsung pulang ke kampung halamannya Telaga Lebur,melainkan diperintahkan oleh gurunya menuju wilayah Langko Janepria Lombok Tengah.

Beliau tinggal dan menikah disana lebih dari 15 tahun.Sebelum pada akhirnya pulang ke kampung halamannya pada sekitar tahun 1997.

Perjalanan dakwahnya dimulai dari membuka pengajian kecil kecilan disetiap musholla,rumah dan masjid yang terdapat di wilayah Kecamatan Sekotong Dan Lembar.

Setelah hampir setahun berdakwah keliling,sang perintis ini kemudian membuka lembaga pendidikan pertama yaitu MTs.Darul Qur'an Wal Hadist Tahun 1998.

Saat itu,untuk bangunan tempat belajar belum ada,akhirnya para siswa kelas pertama belajar di Musholla kecil dan kemudian meminjam tempat di sebuah sekolah dasar yang ada di Dusun Telaga Lebur.

Seiring perjalanan waktu,perkembangan lembaga pendidikan semakin pesat,karena pada saat itu pondok pesantren belum begitu banyak di Kecamatan Sekotong.

Murid muridnya berdatangan dari berbagai desa hingga luar kabupaten,khususnya dari Langko Lombok Tengah bahkan hingga Dompu.

Dan kini,setelah 25 tahun Ponpes Darul Qur'an Wal Hadis berdiri,Pondok Pesantren yang terletak di Dusun Telaga Lebur Desa Sekotong Tengah ini,telah mengelola puluhan lembaga pendidikan dari tingkat usia anak hingga perguruan tinggi (bekerjasama dengan salah satu PTS di Kediri).Alumninya tersebar diberbagai daerah.

Atas perjuangan sang perintis lembaga lembaga pendidikan pondok pesantren di daerah terpencil Kecamatan Sekotong,Tgh.Muna'am pernah mendapatkan surat undangan ke Jakarta untuk menerima gelar kehormatan Doktor Hounoris Causa (Dr.HC) yang diberikan oleh sebuah universitas di Amerika Serikat.

Namun karena saat itu tidak ada biaya ke Jakarta,beliau tidak dapat menghadirinya.(Bersambung). 

Lokasi:

Berbagi :